Isabella melangkahkan kakinya ke dalam rumah bergaya minimalis modern, hampir seluruh bangunan bernuansa putih dan abu-abu di beberpa sudut menyekat.
Terlihat indah dan nyaman namun terasa dingin.
"Ayo..." Ghani menggandeng tangan Isabella dan mengajaknya menaiki tangga.
Isabella merasa gelisah, setiap anak tangga yang dipijaknya membuatnya gemetaran.
Isabella mencari arti dibalik senyuman yang Ghani tunjukkan.
Langkah kaki Isabella mendadak berhenti ketika ia berada tepat di depan pintu kamar.
"Kenapa?" Tanya Ghani bingung.
"Ah tidak." Jawab Isabella sambil berusaha untuk tersenyum.
Ghani kemudian kembali menggandeng tangan Isabella, menuntunnya memasuki kamar itu.
"Ini adalah kamar mu."
Isabella menoleh bingung karena Ghani benar-benar ingin berpisah kamar dengannya.
"Kenapa ekspresi mu seperti itu?" Tanya Ghani. "Kamu ingin tidur bersamaku?" Godanya sambil duduk tepat di tempat tidur.
Tapi Isabella tetap tidak dapat berhenti tegang.