Jane menghela nafas sambil memandangi foto keluarganya. Dulu semuanya selalu terasa indah, meskipun Jackson sering melontarkan kata-kata menyakitkan kepada Mark, tapi mereka tidak pernah berpisah. Mereka selalu bersama menjadi keluarga yang utuh dan sekarang hanya tersisa dirinya dan juga Jackson.
William mungkin sudah memaafkannya, namun tanpa kehadiran Mark semuanya terasa tidak sempurna.
"Mark... Apa kamu tidak merindukan ibu?" Ucap Jane pelan.
"Kamu dimana sayang? Pulanglah nak..." Ucap Jane lagi sambil menyentuh wajah Mark dalam bingkai foto yang dipegangnya.
"Jane..."
Jane segera menyeka air matanya begitu mendengar suara Jackson memanggil. Wajah sedihnya langsung berubah menunjukkan senyuman ketika Jackson menghampirinya.
"Ada apa sayang?" Tanya Jane setelah sebelumnya meletakkan bingkai foto yang sejak tadi di pandangi olehnya kedalam laci.
"Aku bosan, ayo kita ke rumah William, aku merindukan cucu-cucu kita."