"Jadi aku adalah pria yang kejam?" Tanya Ghani, sekarang bukan hanya Lucy yang menyebutnya kejam tapi juga Isabella, tapi Ghani tidak dapat marah karena memang itulah yang terjadi.
"Kamu tidak berperasaan..." Jawab Isabella. "Tapi aku tahu perasaan tidak dapat dipaksakan." Sambungnya, itulah yang membuat Ghani tersadar kenapa selama ini ia tidak dapat menerima Lucy atas apa yang sudah Lucy lakukan padanya. Ia tidak dapat memaksakan perasaannya.
Suasana menjadi hening, ketika angin malam berhembus menerpa mereka Isabella dan Ghani merasakan perasaan mereka masing-masing.
"Rasanya hampa..." Gumam mereka berdua secara bersamaan.
Senyuman sama-sama tersungging di bibir mereka masing-masing, terlalu banyak kesamaan antara mereka berdua, terlalu saling mengerti hingga hubungan ini terasa sangat berharga, lebih dari sekedar sepasang tunangan yang terikat tanpa dasar cinta.