William mengendarai mobilnya dengan laju yang cukup cepat. Semakin ia mempercepat laju mobilnya, rasanya semakin lama mobilnya bergerak maju, semakin cemas hatinya yang merasa tidak dapat tenang sedikitpun.
Rayhan pernah dua kali nyaris mengakhiri hidupnya sendiri, mengalami depresi dan bahkan ketika mereka telah bertemu, ia tetap tidak bisa menjadi seorang kakak yang baik untuk Rayhan.
Setelah sampai, William langsung turun dari mobilnya tanpa menghiraukan dimana ia memberhentikan mobilnya.
Yang ada dalam pikiran William hanyalah Rayhan, ia bahkan tidak dapat menunggu pintu lift terbuka sehingga ia memilih untuk menaiki tangga darurat.
Setiap lantai yang ia lewati entah kenapa pintu lift selalu tertutup sampai akhirnya ia tiba di lantai empat dan akhirnya pintu lift terbuka.
William langsung memasuki lift, menekan angka delapan dimana unit apartemen Rayhan berada.