"Bella... Cepatlah! Ghani sudah menunggumu sejak satu jam yang lalu." Panggil Dhani smabil mengetuk pintu kamar Isabella.
Ia terpaksa harus naik menuju kamar Isabella karena tidak tega melihat Ghani yang sudah lama menunggu meskipun Ghani tidak terlihat resah sedikitpun.
"Dia tidak mendengarkan ku. Anak itu selalu begitu." Ucap Dhani setelah kembali turun dan menghampiri Ghani yang sejak tadi duduk menunggu di ruang tunggu.
"Wanita terkadang memiliki dunianya sendiri, lagipula pestanya masih setengah jam lagi." Ucap Ghani, ia tersenyum membuat Dhani tertawa pelan.
"Aku akan merasa tenang jika Tuhan tiba-tiba memanggilku. Kamu adalah pria yang baik. Aku percaya Isabella akan bahagia bersamamu."
"Aku akan berusahalah..."
Bibir Ghani memang tersenyum, matanya berbinar namun hatinya resah. Ia merasa ragu pada dirinya sendiri. Ghani takut jika ia tidak akan mampu membahagiakan Isabella.