William menutup pintu kamar Alan yang ia sediakan sejak Akan memutuskan untuk tinggal dengannya selama Rose dan Alena berada di rumah sakit.
Kamar dengan nuansa ruang angkasa yang membuat Alan menjerit senang ketika melihatnya.
Malam ini Rose tidur bersama dengan Alan karena ia sangat merindukan Alan.
Sebelumnya Rose dan William menonton televisi sebentar, lalu Rose memilih untuk tidur karena ia sudah mulai mengantuk.
Sekarang William kembali sendirian, merenung di balik meja perpustakaannya.
Mencoba membaca buku tapi tidak ada satu buku pun yang menarik perhatiannya sejak tadi.
Hati Jane pasti sangat hancur...
Kalimat yang diucapkan Rose terus saja terngiang dalam benaknya.
Membayangkan Jane menangis membuatnya mengalami mimpi buruk, di sisi kebenciannya ada perasaan sayang yang tidak pernah pudar walaupun kebencian terus menghinggapinya, bukan kebencian mungkin hanya perasaan kecewa yang terlalu dalam.