"Makanlah pelan-pelan."
William terus tersenyum sambil menyeka sisa mayonaise yang berada di ujung bibir Alan ketika ia mengajaknya makan di sebuah restoran burger terdekat dari lokasi rumah sakit.
Alan tersenyum sambil mengunyah makanannya, terlihat ia sangat senang, Alan bahkan menyuapi William. William sungguh merasa bahagia meskipun mereka hanya makan burger sederhana, namun rasanya lebih dari semua hidangan mewah yang sudah pernah ia makan karena Alan bersamanya.
"Malam ini, Alan tidur dengan Daddy ya? Paman Ghani sedang bersedih di tinggal kekasihnya, ia pasti akan menangis malam ini, tapi jika ada Alan pasti paman Ghani menahan air matanya. Menahan air mata itu sangatlah membuat dada terasa sesak seperti tidak dapat bernafas."
William mengangguk setuju, ia jelas merasa sangat bahagia dengan permintaan Alan, tapi ia juga merasa terganggu dengan penjelasan Alan. Bagiamana Alan dapat mengatakan hal seperti itu seolah ia pernah mengalaminya sendiri.