William menghembuskan nafas beratnya, mencoba memalingkan wajahnya ke segala arah agar ia tidak terlalu merasakan kekecewaan yang menggerogotinya ketika melihat Rayhan sedang menyuapi Alena, melihat bagaimana Alena tersenyum kepada Rayhan sementara Alena sama sekali tidak mau memandangnya.
Ketika terbangun tadi, Alena sempat menatapnya beberpa saat, William sangat senang, ia merasa Alena sudah tidak lagi marah kepadanya. Dari tatapan mata Alena, William dapat merasakan kerinduan yang teramat dalam, sama besarnya dengan apa yang saat ini ia rasakan.
William sudah mengira jika sikap abai Alena hanyalah pengaruh kecil atas apa yang saat ini ia alami, karena pengaruh obat serta dampak pasca operasi. Ia mengaitkan segala hal atas sikap Alena kepadanya kecuali tentang alasan Alena yang mengatakan jika ia tidak menginginkannya lagi karena ia sudah terlanjur terbiasa tanpanya.