"Daddy selalu pergi, Alena tidak suka."
Apakah ini petir di tengah badai atau mimpi buruk di siang bolong?
William tidak dapat membedakannya. Ia terkejut dan juga terluka dalam waktu yang bersamaan.
Bukan hanya William tapi juga Rose... Ia tidak pernah mengajarkan Alena untuk tidak menyukai William, justru sebaliknya. Ia selalu melarang Alena yang sejak dulu ingin memanggil Rayhan dengan panggilan Daddy dengan alasan jika suatu saat nanti Daddy-nya akan kembali.
Dan sekarang William telah disini, berada bersama mereka namun Alena malah menginginkan Rayhan.
"Daddy tidak akan pergi kemanapun lagi, sayang... Daddy akan tetap disini bersama denganmu dan juga Alan serta mommy. Kita akan hidup bahagia menjadi keluarga yang sempurna." Ucap William, ia berusaha untuk tersenyum, menahan sekuat tenaga air matanya agar tidak menetes dan berdoa semoga Alena tidak lagi menolaknya.
"Daddy berkata seperti itu pagi itu, tapi kemudian Daddy pergi lagi."