"Kamu masih menginginkan ku padahal kamu telah mencampakkan ku. Apa kamu tidak malu pada dirimu sendiri?"
Bukannya tersinggung, Rayhan malah semakin menatap Isabella lekat-lekat, tangannya juga terulur membelai rambut Isabella.
Sekarang Isabella menahan nafasnya yang perlahan terasa tercekat hanya karena sentuhan tangan Rayhan yang tidak menuntut tapi bergerak lembut membelainya.
"Aku tidak pernah mengatakan jika aku tidak mencintaimu..." Gumam Rayhan pelan, ibu jarinya sekarang berada tepat di dagu Isabella, mengangkat wajahnya dan membuatnya mendongak menatapnya.
"Tapi kamu mengatakan akan menikahi wanita lain!" Ucap Isabella putus-putus. Rasa cintanya yang begitu besar kepada Rayhan menjadikannya tidak berdaya melawan sentuhannya yang membawa desiran aneh menyusupi titik sensitif tubuhnya.