"Ayo kita membuat anak sayang."
Rose memejamkan kedua matanya, ia tidak dapat menolak getaran hasrat yang perlahan menguasai tubuhnya karena bibir William yang menyentuh daun telinganya dan juga tangannya yang nakal yang kini sudah bergerak menyelinap dibalik gaun tidurnya.
Rose bahkan tidak tersadar jika ia sekarang sedang mengenakan gaun tidur, sepertinya William tidak main-main dengan kata-kata menculiknya.
"Apa kamu yang menggendongku semalam?" Tanya Rose, entah kenapa suaranya menjadi lebih pelan seperti biasanya hanya karena ia berusaha menekan gejolak hasrat yang semakin menguasainya.
"Tentu saja, aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh istriku." Jawab William, ia sudah bergerak mengangkat tubuhnya dan menunjangnya dengan lengannya. Posisinya sekarang lebih leluasa untuk menatap wajah cantik Rose yang sudah merah padam.
"Selain itu..." Ucap William lagi, sekarang jarinya sudah bergerak menyentuh leher jenjang Rose dan terus turun kebawah sambil menatap Rose dalam.