Rose tidak tahu, ia seperti disambar petir yang hanya diam tidak bergerak, tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
William berada tepat dihadapannya dengan bibir menyunggingkan senyuman tapi matanya terlihat dingin memendam amarah. Ketika William melangkah mendekatinya lalu merangkulnya erat, ia menghadapi para pemburu berita yang masih terlihat seperti serigala lapar itu dengan sangat tenang.
"Sepertinya ada kesalahpahaman disini." Ujarnya.
"Kami bertiga bersahabat, semua berita tentang cinta segitiga diantara kami adalah omong kosong, bukan begitu Rayhan?" Sambungnya, tidak sungkan ia juga meminta dukungan pada Rayhan.
Rayhan tidak menjawab, tapi wajahnya merengut tidak senang sampai William kemudian melepaskan jaketnya dan memakainya di bahu Rayhan dan merangkulnya.
"Tidak seharusnya kamu meninggalkan kamarmu dan maafkan aku karena terlambat." Ucap William sambil sedikit mendorong tubuh Rayhan dan membawanya melangkah bersamanya menjauhi kerumunan wartawan.