William hanya diam sepanjang jalan mengantar Rose menuju perusahaan. Sesekali Rose menoleh untuk memperhatikan ekspresi William yang menatap lurus kedepan tanpa berani bertanya atau memulai pembicaraan sampai akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti karena lampu merah.
"Kamu pergi ke perusahaan bukan untuk menemui pria itu kan?" Tanya William tiba-tiba sebenarnya ia diam karena terusik tentang pernyataan Rose sebelumnya mengenai ayahnya tapi tiba-tiba ia mengingat tentang keberadaan Rayhan.
"Pria itu? Rayhan maksudmu?" Rose balik bertanya memastikan.
"Aku hanya cemburu pada satu pria, perlukah kamu menegaskan seperti itu?" Jawab William tersenyum malas.
Rasanya sangat lucu mendengar William secara terang-terangan mengakui jika ia cemburu pada Rayhan.
"Memangnya mengapa kalau kami bertemu, lagipula kami berada dibawah manajemen yang sama." Sahut Rose malah sengaja memancing.
William tidak dapat membayangkan jika Rose harus bertemu dengan Rayhan dan mereka berbagi senyuman.