Selain suara jam yang berdetak dan gemericik air hujan dibalik jendela, yang terdengar memenuhi kamar William dan Rose adalah suara deru nafas yang beradu.
Rose masih berada dibawah tubuh William yang mengekangnya membuatnya tidak berkutik selain hanya membalas tatapan mata William yang bergerak-gerak gelisah.
"Jangan mengigit bibirmu sendiri, biar aku saja yang melakukannya..." Ucap William, Rose dapat melihat gerak mata William menatap bibirnya beberapa saat seolah memperingatkan.
Rose semakin merasa terdesak, bahkan deru nafas William dapat terasa hangat menerpa wajahnya, tepat ketika William memiringkan wajahnya dan bergerak semakin mendekat Rose langsung melepaskan gigitan dibibirnya, kini ia tidak tahu bagaimana caranya meredam rasa gugupnya terlebih setelah William mengatakan hal yang justru membuat debaran jantungnya semakin kencang.
"Istriku sangat cantik." Puji William membuat nafas Rose tercekat seketika..