Senyum Adel merekah saat dia melihat pria yang turun dari helikopter tidak jauh dari tempatnya berdiri. Sejak mendapat kabar kalau Yusuf akan tiba dan mendarat langsung di landasan yang ada di istana, Adel langsung berlari menuju landasan. Menunggu suaminya dengan tidak sabar, sama seperti seorang anak yang sedang menunggu ayahnya yang akan datang membawakan oleh - oleh saat pulang.
"Abang!" Teriak Adel tidak sabar. Kedua tangannya melambai, menyapa yusuf yang masih cukup jauh dari tempatnya sekarang berdiri.
Yusuf membalas lambaian tangan istrinya dengan senyuman di wajah pria itu. Adel yang mendapat respon dari suaminya semakin merasa senang.
"Abang! Aku rindu!" Teriak Adel sekali lagi.
Bibir Adel cemberut saat melihat suaminya itu berhenti dan melihat berkas yang disodorkan oleh seseorang yang Adel ketahui adalah ajudan Yusuf.
"Ih... pekerjaan terus yang ada di pikirannya. Kalau seperti ini terus kapan ingat sama istrinya sih?" Gerutu Adel karena kesal.