Adel memeluk tubuh tegap suaminya dengan erat seakan – akan tidak rela melepaskan dan membiarkan suaminya pergi bertugas. Sekarang dia tahu alasan dari bundanya tidak berhenti menangis saat ayahnya pergi bertugas.
Melepas orang yang dicintai untuk pergi menantang maut memang sangat sulit dilakukan meskipun itu untuk negaranya. Air mata Adel mengalir tanpa Adel sadari, pelukannya semakin erat dengan wajah menempel di dada Yusuf.
"Jaga kesehatan kamu, jangan sampai sakit ataupun kelelahan. Kalau ada kesempatan menghubungi kamu akan aku usahakan untuk menghubungi kamu," Ucap Yusuf memberi nasehat.
"Kamu cepat pulang dan harus pulang dengan keadaan selamat. Jangan pergi dan tidak memberi kabar sama sekali seperti yang dilakukan Dimas kepadaku," Isak Adel semakin keras.
Yusuf terdiam, dia tahu apa yang saat ini ditakutkan oleh Adel karena Dimas masih belum ditemukan.