Adel terlihat enggan melihat ke arah suaminya. Dia tidak mau meneteskan air matanya saat Yusuf pergi menjalankan tugasnya.
Yusuf pergi saat ini. Semuanya terasa sangat menyedihkan bagi Adel karena mau tidak mau dia harus mengikhlaskan kepergian Yusuf karena semuanya akan membebani pikiran Yusuf dan di sana nanti dia tidak akan tenang.
"Jangan cemberut dong. Berikan senyuman terindahmu biar suamimu ini tenang di sana."
Adel melihat ke arah Yusuf dan memberikan senyuman terindahnya untuk bekal suaminya pergi bertugas. Membayangkan Yusuf yang akan pergi berperang membuat Adel merasakan nyeri di dalam perutnya.
Adel tidak bisa jika harus melihat Yusuf kembali dilumuri oleh darah dan darah. Hatinya terus mengucapkan doa sebelum Yusuf masuk ke dalam mobil.
"Hati – hati di jalan dan jangan lupa pulang dengan keadaan selamat. Kami menunggu Abang di rumah." Ucap Adel sambil melambaikan tangannya kepada Yusuf dengan Arma di gendongannya.