Ali mempersilahkan Adel dan juga Yusuf untuk masuk ke rumah mereka. Sejak mereka datang Adel dicegat Sabrina di depan rumah untuk melepas rindu. Sabria tidak sadar sudah menahan Adel dan Yusuf untuk masuk ke dalam rumah dengan sangat lama.
"Aku buatkan minuman dulu, Abla sedang tidur di kamarnya. Biarkan pangeran kecil tidur di samping Abla. Kasihan sejak tadi dia tidur di dalam gendongan."
"Baiklah, apa tidak masalah dia tidur di dekat anak kamu?" Tanya Adel khawatir.
"Tentu saja tidak. Kenapa harus keberatan?"
Sabrina membawa Adel masuk ke dalam kamar Abla. Kamar dengan dekorasi warna pink yang selalu menjadi ciri khas kamar seorang anak perempuan.
Adel menidurkan Arma dengan sangat pelan. Dia tahu anaknya ini sangat lelah karena perjalanan mereka bukanlah perjalanan yang cukup pendek tetapi cukup panjang.
"Anak kalian cantik sekali? Lihatlah, bibirnya yang merah. Anak ini pasti akan menjjadi primadona nanti." Puji Adel sambil mengusap pipinya yang putih.