Adel belum juga sadarkan diri, sudah tiga bulan berlalu tapi kondisi Adel masih sama saja. Keadaan ini membuat mama Adel jatuh sakit memikirkan kondisi putri semata wayangnya.
Yusuf sendiri yang mengatur semua pengobatan Adel, dia tidak mengijinkan siapapun mendekati kamar Adel jika itu bukan orang – orang yang dia kenal atau dokter yang dia tunjuk sendiri.
Beruntungnya Yusuf karena dia bukan orang sembarangan di negara ini. Kontribusinya kepada negara memudahkannya untuk melakukan apapun di rumah sakit termasuk memanggil dokter dari negaranya untuk bisa mengawasi perkambengan Adel.
Yusuf tidak pernah sedikitpun meninggalkan Adel, dia selalu berada di samping Adel dan menautkan tangannya dengan tangan Adel setiap hari.
TOK… TOK… TOK…
Yusuf memalingkan pandangannya dari Adel menuju pintu. Pintu terbuka dan masuklah Sabrina dan diikuti Ali di belakanganya.
"Selamat pagi!"