Mobil yang membawa Adel dan juga Sabrina ke rumah sakit melaju kencang tanpa hambatan. Dengan bantuan dari beberapa pihak, Yusuf dapat menutup jalan yang menuju ke rumah sakit agar dia tidak terjebak macet dan menyebabkan dia terlambat sampai rumah sakit.
"Tahan Putri, sebanrta lagi kita sampai." Ucap Sabrina menenangkan ADel yang sejak tadi merintih di atas pangkuannya.
Sabrina merelakan jari-jari tangannya digunakan Adel untuk dijadikan tempat mengurangi rasa sakit pada perutnya.
Kadang Sabrina meringis saat Adel meremasnya terlalu kencang tapi bagi Sabrina rasa sakit yang dia rasakan belum seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit yang Adel rasakan saat ini.
"Sabar Sayang, maafkan aku. Please maafkan aku...." Ucap Yusuf sambil meihta Adel dari spion yang ada di depannya.
Yusuf tidak tega melihat Adel yang kesakitan luar biasa tapi Adel menahannya sekuat mungkin dengan mengatur nafas seperti yang dokter arahkan saat dia konsultasi.