Yusuf memikirkan apa yang dikatakan oleh Adel tadi saat mereka duduk – duduk di halaman belakang. Menoleh ke arah Adel membuat Yusuf meneteskan air matanya.
"Siapa yang sudah mengatakan semua itu kepada kamu? Aku mencintai kamu bukan karena aku ingin menjadikan kamu sebagai mesin pencetak anak." Ucap Yusuf lirih.
Adel meringkuh dalam pelukan Yusuf saat Yusuf mengecup keningnya. Hati Yusuf juga ikut tersayat mengingat kata – kata yang keluar dari bibir istrinya. Yusuf tahu ada yang mengatakan itu kepada Adel tapi istrinya menutupi semua darinya.
"Jangan terlalu memikirkan tentang anak, jika kita belum memilikinya itu bukan karena kamu saja. Aku juga ikut bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Anak itu tidak ada hanya karena satu pihak saja, melainkan dua pihak."
Malam semakin larut, semenjak pembicaraannya dengan Adel di halaman tadi Yusuf tidak bisa memejamkan matanya. Kata – kata yang Adel katakan cukup terngiang di dalam pikirannya.