"Yah, aku kemari untuk melihatmu."
Helios merentangkan tangannya dan Arie memeluknya. "Kau harus istirahat, dengarkan apa yang dikatakan Odeth."
"Hm." Arie mengangguk patuh.
Arie tidak semanja Lioun, ia juga tidak sekanak-kanakan Lioun. Tapi ada beberapa hal yang membuat sisi kekanakannya muncul di waktu tertentu seperti saat ini.
"Apa yang kalian bicarakan?"
Arie menatap Helios dan Odeth secara bergantian, pipinya merah karena terlalu lama di bawah sinar matahari.
"Ini tentangmu."
Odeth sedikit terkejut karena Helios sangat jujur, ia menjadi sedikit tidak nyaman. Arie duduk di kursi tanpa sandaran di samping meja.
"Apa ini karena kemampuan memanahku buruk?" tanya Arie dengan gugup, jari-jarinya bergerak dengan gelisah. "Aku ā¦ aku akan belajar lebih keras lagi!"
"Tidak perlu!"
"Ya!"
Odeth dan Helios hampir berkata secara bersamaan, mereka saling melirik. Arie terlihat bingung.