Asap merah yang semakin luas itu menyebar dengan cepat, sebagian tiang-tiang yang menyangga rumah-rumah berjatuhan ke tanah, runtuh dan terbakar, tumbuhan layu dan menghitam, mayat-mayat hidup pada akhirnya tidak bisa bertahan lebih lama lagi, mereka berjatuhan seperti serangga yang disemprot oleh racun.
Thomas tidak bisa membiarkan kekuatan Iris menyebar lebih luas lagi, ia menepuk pelan pipi Iris dan membuat sang Penyihir menatap ke arahnya.
"Iris, tenanglah. Ini sudah selesai, tidak akan ada lagi yang mengganggumu."
Iris mengerjapkan matanya dengan pelan, ia percaya. Tapi kekuatan yang keluar dari dalam dirinya begitu sulit untuk dikontrol.
"Aku … aku sudah tenang …." Iris menelan ludahnya dan memegang erat lengan kemeja yang dipakai Thomas, terasa basah. "Tomy …."
Iris mendongak menatap wajah Thomas, barulah ia menyadari jika wajah Thomas merah karena kepanasan dan rambut dan bajunya basah oleh keringat, keningnya sedikit berkerut.