"Aku tidak akan menyesal, Sarah!" sahut Iris dengan lantang, persetan dengan keinginan Ivana, seumur hidup mereka tidak akan pernah rukun.
Ivana mungkin akan menangis di dalam kuburnya mengetahui dua murid yang ia bimbing bertarung tanpa alasan yang jelas, seandainya Sarah tidak menyulut terlebih dahulu maka tidak akan ada yang terjadi.
Sepertinya mereka memang ditakdirkan untuk bermusuhan satu sama lain. Seperti yang Iris sebutkan sebelumnya, Sarah akan jadi sangat menyebalkan jika menjadi musuhnya.
Dan sekarang Iris harus menerima kenyataan itu.
Iris menggertakkan giginya, ia meronta-ronta lalu dengan sekuat tenaga menendang perut Sarah.
BUGH!
Sarah terjungkal ke atas tanah dengan rasa kaget, sebelum Iris tidak pernah melawan secara fisik, baru kali ini ia ditendang olehnya.
Untungnya tempat ini adalah tanah lapang yang tidak berbatu, jadi Sarah tidak harus merasakan rasa sakit di punggungnya.
"Menendang? Cukup lumayan, tapi yah ... masih kurang dengan tendangan dariku."