Miranda tidak bisa berlama-lama ada di wilayah Barat, ia dijemput oleh prajurit yang menyuruhnya kembali belajar ilmu pemerintahan di perpustakaan bawah tanah. Putri cantik itu dengan enggan berpisah dengan sahabatnya.
Mulai hari ini mungkin mereka akan sangat jarang bertemu.
Miranda tersenyum tipis, melambaikan tangannya pada Iris lalu naik ke kereta kuda.
Iris menghela napas, ia melirik teman baru sekaligus pengawas yang ditugaskan oleh Ivana padanya.
"Apa kau ingat namaku? Aku Sarah."
Sarah menunjuk dirinya sendiri dengan senyuman miring, bibirnya diberi lipstik warna hitam dari itu terlihat sedikit aneh, Iris merasa gaya berpakaiannya pun terlihat berbeda dari Penyihir kebanyakan, terkesan nyentrik.
"Aku ingat, namaku Iris."
"Bagus, aku suka warna hitam dan apa pun yang berwarna hitam membuatku ingin memilikinya."
Sarah terkekeh, ia menyentuh rambut panjang Iris yang kebetulan juga berwarna hitam. "Rambutmu indah, bagaimana cara merawatnya?"
