Morgan bersandar di belakang pintu, deru napasnya menjadi lebih cepat dari biasanya.
Iris tidak seperti Alita yang terobsesi untuk menjahilinya, wanita itu tidak mungkin melakukan sesuatu yang konyol hanya untuk melihatnya ketakutan. Terlebih lagi, Thomas yang ada di sisi Iris akan melarangnya.
"Tidak mungkin, tidak mungkin."
Morgan berjinjit, mengintip dari ventilasi di atas pintu. Mayat hidup dengan pakaian pelayan tadi masih berdiri di depan pintu, seakan menyadari jika Morgan tengah mengintipnya ia mengangkat kepalanya dengan perlahan ke atas.
Morgan menahan napas, ia buru-buru menjauh dari pintu dan jatuh ke arah ranjang. Seumur hidup ia tidak pernah merasakan takut kecuali pada kematian Giselle atau Iris yang hampir dipancung di Alun-alun Kerajaan Megalima.
Tapi hari ini … tidak, malam ini ... Morgan merasakan takut hanya karena mayat hidup yang menunggunya di depan pintu.