Jake sudah tahu jika Iris dan Alita adalah makhluk immortal, melihat Iris yang tenang memasuki Menara Lonceng membuat ia yakin bahwa dua wanita yang ia bawa ini bukan orang yang bisa dianggap remeh.
"Apa maksud … Nona … Penyihir yang Agung penipu?" Suara Jake tidak terlalu keras, tapi cukup untuk didengar oleh para manusia di sekitarnya. "Itu tidak mungkin, kan?"
"Dia bukan Penyihir Agung, dia hanya penyihir biasa," lanjut Iris dengan tenang.
Tetesan hujan yang mulai mereda, menyisakan genangan air yang menggenang di jalanan yang berlubang. Orang-orang tidak beranjak dari tempatnya, mereka menatap Iris dengan marah.
"Kurang ajar! Berani sekali kau melecehkan Penyihir yang Agung?!"
"Hei! Kau orang yang baru saja menginjakkan kaki di Pulau ini! Sebaiknya jangan banyak tingkah!"
"Benar, kau tidak tahu apa-apa tentang Penyihir kami!"