Jake pergi dengan wajah yang pucat, antara senang dengan keping emas yang ia dapat dan gugup mengabulkan permintaan Iris.
"Kau yakin tidak mengenal orang yang menirumu? Dia berasal dari Kerajaan Megalima loh, tempat yang sama dengan kita."
Alita masih tidak bisa melupakan wajah orang yang meniru Iris. Sebenarnya tidak mirip, seperti wanita itu hanya memakai gaun merah yang rambutnya sengaja dipanjangkan seperti Iris.
Tapi ia mampu meyakinkan semua orang tentang dirinya adalah seorang Penyihir Agung.
"Aku tidak ingat pernah melihat wajahnya." Iris mengerutkan kening, menatap Menara Lonceng dari kejauhan. "Mungkin karena aku terlalu lama berada di Rawa Kematian membuatku lupa beberapa hal."
"Oke." Alita melipat tangannya di atas meja. "Berapa lama kita harus menunggu Jake membawa kita ke sana?"