Akan tetapi bertahun-tahun Miguel memperhatikan sang Ratu, ia tidak pernah mendapatkan jawaban siapa laki-laki yang menjadi suami sang Ratu, matanya justru semakin hari semakin dipenuhi kebencian melihat bagaimana dua anak itu terus tumbuh dengan sehat dan memiliki wajah yang rupawan.
Miguel memilih mengasingkan diri, ia kembali ke kediamannya dan memupuk kebencian terhadap Ratu Dwizella, ia kadang juga berpikir, mengapa sang Ratu memberinya perasaan seperti ini jika ujung-ujungnya ia sudah memiliki orang lain di sampingnya, apakah ia memperlakukan semua laki-laki seperti itu?
Miguel marah, sang Ratu tidak pernah menemuinya lagi bahkan setelah ia pergi dari kerajaan, keberadaannya seakan butiran debu yang tidak berharga sama sekali.
Miguel ingin agar sang Ratu hanya melihatnya, ia ingin agar sang Ratu hanya memperhatikannya, ia ingin agar sang Ratu hanya duduk di hadapannya dan meminum dan memakan apa yang ia buat.