Enam bulan telah berlalu sejak kedatangan sang Ratu, Miguel tidak pernah lagi menerima satu tamu pun yang datang ke kediamannya, ia tidak pernah keluar, tidak pernah berminat untuk bertemu orang lain dan hanya sibuk dengan segala ramuannya.
Miguel kadang menatap kursi kayu di dekat jendela dengan lama, menaruh teko berisi teh dan kue ikan di atas meja, tidak peduli berapa kali ia melakukan hal itu untuk menghapus kerinduannya pada sang Ratu, wanita itu tidak pernah datang lagi.
Miguel bertanya-tanya, mengapa?
Apakah Ratu membencinya karena perbuatannya di masa lalu? Apakah wanita cantik itu sekarang jijik padanya?
Miguel duduk di depan kursi kayu yang pernah diduduki oleh Ratu Dwizella, bulu putih yang menjadi alas itu selalu ia bersihkan setiap hari dan ia tata sedemikian rupa berharap suatu saat nanti wanita itu akan kembali mengunjungi dan tersenyum padanya.