Chapter 2 - Part 1

Malam yang cerah bertabur bintang, terlihat seorang pria bernama Abimayu duduk di teras belakang area rumah berhiaskan taman-taman hijau, kilau cahaya air jernih kolam renang menyilaukan mata akibat pancaran sinar lampu sorot, menambah suasana yang indah nan mewah...

Tak berapa lama wanita bernama shintia larasati berparas cantik itu pun datang membawa teh hangat, lalu menghampiri sang suami dan mencoba duduk di sebelahnya...

"Mas...ini tehnya, di minum selagi hangat"

Pria itu masih saja terlihat melamun...tak menghiraukan keberadaan sang istri..

"Mas..?" panggil shintia sekali lagi dengan nada sedikit lebih keras...

Sontak, sang suami kaget dan membuyarkan lamunannya..

"Mas sakit?" tanya sang istri

"Enggak",

Jawab abimayu sambil meminum segelas teh hangat secara perlahan

"Terus! kenapa diam saja? Seperti kehilangan semangat" ucap shintia lesu

Abimayu terdiam sejenak...

"Dek.. bisnis kita sudah berkembang dan kita sudah punya banyak harta. tapiii mengapa sudah 11 tahun lebih kita belum juga di Karunia seorang anak. Bahkan sudah berkali-kali bayi tabung juga gagal?,..."

Ucap abimayu matanya sambil menatap kosong ke arah langit penuh bintang...

"Maaf mas" jawab sedih shintia, wajahnya murung, karena kata-kata itu sudah ribuan kali dia dengar dari suaminya selama mereka menikah..membuat hatinya sangat lelah.

"Ini bukan salah kamu"

jawab abimayu pelan, pengusaha mabel itu sangat mencintai istrinya..

"Mas kita adopsi anak saja"

pinta sang istri memberi solusi..

"Sudah berapa kali aku katakan. Aku tidak ingin mengurus anak yang bukan darah dagingku"

jawab abimayu tegas dengan nada sedikit keras kepada istrinya.

Shintia terdiam wajahnya tertunduk. Wanita itu merasa dirinya tidak sempurna tanpa kehadiran si buah hati. meski dia sudah memiliki segalanya suami yang tampan, baik dan harta yang banyak..

"Mas..bagaimana kalau kamu menikah saja lagi. Aku ikhlas mas. Karena aku sadar, aku bukan perempuan yang sempurna. Aku tidak bisa memberikan anak untuk mu. Rahimku sangat lemah".

Ucap shintia dengan berlinang air mata..

"Kamu ini bicara apa sih?...

Wanita lain justru melarang suaminya menikah! kamu justru menyuruhku menikah lagi" jawab abimayu tambah kesal..

"Karena aku tidak tahan mas dengan cibiran keluarga, orang lain. Mungkin aku bisa menutup rapat telingaku ini mendengar ocehan mereka.Tapi aku tidak bisa melihat dirimu yang terus-terusan murung tanpa keceriaan." Ucap shintia dengan air mata yang semakin deras..

"Tenang lah sayang..aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan seorang anak dari rahim mu"

ucap abimayu mendekati dan memeluk wanita itu, untuk menenangkan dan menghapus airmata sang istri....

"memangnya kamu mau melakukan apa mas?" tanya shintia penasaran.

"Yah..apapun itu..apapun meski menyalahi aturan sekali pun dan aku yakin kita akan segera memiliki seorang anak..."....ucap abimayu meyakinkan sang istri

shintia hanya terdiam dan menperhatikan suaminya..

sedangkan Abimayu tetap percaya diri akan memiliki seorang anak. Meski dia sudah menghabiskan milyaran uang agar sang istri bisa hamil namun usahanya belum juga berhasil....

Dia akan melakukan segala cara termasuk cara yang terlarang.....

.....