Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

BADBOY MY BOSS

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉDillaaaaa_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
406.7k
Views
Synopsis
Mature 21+ Dapet boss yg Badboy tapi orangnya cuek?Namun apakah bos tersebut akan jatuh hati terhadap dinda??? "aduh parahh,gabisa dibiarin ni boss"-Dinda "kenapa sih kamu din?lagi liatin kegantengan saya ya kamu" -Revano Hahaha penasaran kan? Lanjut liat dicerita aja yaa
VIEW MORE

Chapter 1 - ADINDA EMILY GRACE

"Abang..." panggil anak berumur 7 tahun itu kepada sang abang

"Abangg..."

"Dinda mau apa?"tanya nya,kemudian laki-laki berumur 15 tahun itu menghampiri sang adik karena sedari tadi adiknya tak berhenti terus memanggilnya

"Din mau esklimm."ucap Dinda dengan sangat lembut agar apa yang ia inginkan terkabul

"Tapi nanti Din flu sayang, kita beli mainan aja ya tunggu Papa pulang nanti."ucap Devano sambil mengelus pucuk kepala sang adik

"Din mau esklimm abangg,hiksss."lalu Dinda pun menangis seketika saat apa yang ia inginkan tak dikabulkan

"Hikss...hikss"

"Tapi Din mau esklim vanilaa abangg."ucap gadis kecil itu sambil mengusap beberapa air mata yang jatuh sedari tadi

"Huh kalau sudah beginikan mana tega abang liat Din nangis."gumam Dinda didalam hati,karena ia sengaja menangis agar apa yang ia inginkan terkabul

"Ckck baiklah, ayo kita beli.Tapi janji Din jangan bilang sama Papa dan Mama ya."

"Din janji, Din janji kok."lalu Dinda pun tersenyum bahagia seketika mendengar apa yang tadi dikatakan oleh Abangnya

"Haha cerdik sekali adikku." gumam Devano didalam hati sambil tersenyum tipis dihadapan Dinda

"Baiklah ayo."lalu mereka pun berdua pergi diam-diam ke supermarket terdekat untuk membeli eskrim rasa vanila kesukaan sang adik

****

Author Pov

Kini gadis kecil itu sudah beranjak dewasa,

seiring berjalannya waktu...

Dia adalah Adinda Emily Grace, Putri bungsu dari tiga besaudara.Adinda sapaan akrab orang yang sering memanggilnya, Dia adalah Putri ketiga dari pasangan Emily Grace dan Gleana Emily Grace...

Adinda mempunyai dua orang kakak laki-laki, yaitu Devano Emily Grace dan Alvino Emily Grace.Mereka berdua sangatlah menyangngi adik kecilnya itu,meskipun kerap kali mereka kesal dengan berbagai tingkah laku sang adik dan Ingat siapapun yang ingin mencelakai dan melukai Dinda akan berhadapan dengan mereka berdua.

Kemarin malam Dinda sudah menyerahkan surat lamaran melalui email di Perusahaan tersebut.Sangat berdoa jikalau lamaran nya bisa diterima di Perusahaan itu dan dia bisa membuktikan kepada orang-orang yang berkata jikalau dia hanyalah anak manja dan bergantung dengan kekayaan orang tua saja.

๐Ÿ’ฌ

Leacc ๐Ÿ˜˜

"Din,kita jadi nonton nya?"

ucap Lea didalam pesan tersebut

"Iya jadi 15 menit lagi aku berangkat."

balas Dinda didalam pesan itu

"Baiklah, aku tunggu ditempat bioskop langsung aja ya din."

"Iyaa sekalian pesenin duluan tiketnya, nanti aku ganti."

"Baiklah hati-hatii dijalann."

Setelah melihat pesan Lea,Dinda pun segera turun kebawah untuk pergi menuju mall tersebut, namun sebelum pergi tentu nya dinda harus meminta izin kepada para abang nya itu.

"Bang, dinda mau pergi dlu ya,bentaran doang kok." ucap Dinda sambil berjalan melewati Devano yang sedang duduk di sofa

"Mau kemana kamu?"ucap Devano lalu ia pun beringsut menutup koran yang sedari tadi dibaca nya

"Mau ketemu pacarnya tuh,bang pasti wkwk." ucap Alvino yang menyambung pembicaraan mereka berdua

"Ih abang nuduh sembarangan aja, dinda mau pergi sama Lea."ucap Dinda yang kesal terhadap abang Al karena menuduh yang tidak-tidak

"Awas aja kalau sampai ketemu cowok, siap siap aja kena hantam papa."ucap Alvino yang sambil menggoda Dinda

"Iyaya, ga kok janji abangku sayangg,dinda pergi dulu ya."ucap Dinda yang ingin melangkahkan kaki nya menuju pintu depan namun

"Et tunggu siapa yg kasih izin buat pergi?"

ucap Devano yang sudah berdiri menatap tajam kearah Dinda

"Kamu dianter abang kalo mau pergi!"

ucap Devano lalu segera mengambil kunci mobil nya

"Huh,Abang mah please kali ini aja ya,dinda janji cuma nonton sama makan doang Abangkuu boleh yaa."ucap Dinda yang memasang wajah memelas dihadapan Devano

"Ckck yasudah kalau tidak mau diantar tidak usah pergi."jawab Revano dengan entengnya mengatakan itu kepada Dinda

"Iyayaudah ih,ayo cepetan dari tadi Lea udah nungguin dinda di mall."ucap Dinda yang mengalah karena ia tau,ia tak mungkin bisa menang ketika sedang berhadapan dengan abang nya

"iyaya bawel,ayok."ucap Devano sambil berjalan menuju garasi mobil lalu mereka pun segera melajukan mobil itu ketempat yang Dinda tujui

Setelah sampai di Mall tempat Dinda bertemu dengan Lea, Dinda pun segera turun dari mobil lalu beranjak untuk menyebrang lalu masuk kedalam Mall tersebut.

"Hati-hati ya."ucap Devano sambil melihat Dinda berjalan untuk menyebrang jalan tersebut

Lalu tanpa aba-aba,saat Dinda ingin menyebrang jalan ada mobil dari samping yang terlihat ingin sekali menabrak Dinda.

Brakkk...

Brakkk....

Dindaaa! teriak Devano sambil berlari menuju ketempat itu

"Aduhh, sakitt."ucap Dinda sambil memegang lututnya yang mengeluarkan darah segar

"Shit."

"Awas kau!"ucap Devano sambil mencatat nomer plat mobil tersebut

"Dindaa, kamu gapapa kan dek?"tanya Devano yang mengeram kesal terhadap mobil yang menabrak adiknya itu,namun seketika saat Devano ingin mengejar mobil itu ternyata mobil tersebut langsung menancapkan gas

"Din gapapa kok bang, kita pulang aja ya."ucap Dinda sambil menahan rasa sakit dilututnya karena sedari tadi masih mengeluarkan darah segar

"Baiklah,ayo."lalu Devano pun menggendong Dinda karena ia tau lutut Dinda berdarah namun ia tak mau membicarakan nya karena takutnya ia akan menangis

"Kita kerumah sakit aja ya dek."ucap Devano sambil menacapkan gas menuju rumah sakit terdekat agar luka di lutut Dinda segera diobati,lalu Dinda pun menganguk tanda setuju dengan ajakan sang Abang

Sesampainya di rumah sakit terdekat Devano pun segera menggendong Dinda,lalu menemui perawat untuk segera mengobati luka di lutut adiknya itu.

"Tahan ya,Dinda gaboleh nangis kan udah besar."ucap Devano sambil menenangkan Dinda,karena luka tersebut harus dijahit beberapa bagian yang robek akibat kecelakaan tadi.namun Dinda hanya meringis kesakitan saat dokter mulai menarik benang dari dalam,karena tadi dokter sudah menyarankan agar Dinda dibius saja namun Dinda menolak dengan alasan ia pasti kuat melihat ini

Seketika Devano pun meminta dokter secara diam-diam untuk memberikan Dinda obat bius agar ia tak terlalu merasa kesakitan saat lututnya sedang dijahit.

"Maafkan Abang ya dek, ini demi kebaikan kamu juga."ucap Devano sambil tersenyum tipis melihat sang adik sedang tertidur,karena reaksi obat bius tersebut

628XXXXXX

"Cepat selidiki plat mobil ini xxxx,sekarang!" ucap Devano yang menggeram kesal sambil menelpon seseorang untuk menyelidiki kecelakaan yang terjadi pada adiknya tadi

"Baik bos."

"Saya tau siapa kamu!Tunggu balasannya."

*

*

*

TBC

Buat yang pada penasaran gimana para visual

tokoh,sudah ada di bab 32โœจ

- Don't forget for like komen and vote ya temen-temenn,makasiiโค