"Verlyn Arindaz?" January menaikan sebelah alisnya ketika melapalkan seolah ia seperti mengingat sesuatu namun kabur.
"Ry, bentar lagi jam istirahat." tegur teman January sembari menunjukan jam di tangannya.
"Oke, karena sebentar lagi istirahat kalian bisa bebas dulu sebelum bel bunyi." ucap January dengan menggunakan toak pada semua murid baru.
"Buat lo ikut gue sekarang." katanya lagi pada Verlyn.
"Kenapa gue harus ikutin lo?" tanya Verlyn dengan menatap sinis.
"Heh, lo nyadar nggak sih posisi lo itu disini sebagai apa, hah?!"
"Gue murid baru--"
"Maka dari itu lo harus nurut."
"Tapi masalahnya kami berdua bukan anak kelas satu!" Carlos tidak dapat lagi menahan kekesalannya. Karena pernyataannya barusan membuat hampir seluruh mata orang yang berada di lapangan nyaris melihat ke arahnya. Apalagi tatapan January yang menunjukan dia seakan terkejut dengan pengakuan tersebut.
"Maksud lo gimana?" tanya January masih dengan suara tegasnya.
