Jatuhnya Mo Qing ini seperti seluruh langit runtuh dan membuat Gu Xiaoran runtuh seketika.
Semua kesedihan dan keputusasaan menimpanya.
Duduk lemas di atas tanah, wajahnya seperti abu mati.
Gu Xiaoran mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya. Dia sangat tampan. Dulu ketika dia diam-diam mengintip, dia selalu ingin menyentuh wajahnya, tetapi dia takut dia akan bertindak sembarangan dan tidak berani menyentuhnya. Sekarang dia bisa menyentuhnya dengan tidak bermoral.
Dia tersenyum, tetapi tawa itu lebih tidak nyaman daripada menangis.
Wajahnya sudah tidak memiliki kulit yang bagus lagi, tapi di matanya, wajahnya masih terlihat begitu tampan.