Segala gairah yang Han Ke rasakan malam ini bukanlah karena wanita seksi yang memberinya sentuhan-sentuhan menggairahkan di setiap jengkal tubuhnya ini, melainkan karena Gu Xiaoran. Ya, hanya tunangannya itu yang mampu membuat gairahnya bangkit bahkan tanpa perlu menyentuhnya sekalipun. Namun, bisa-bisanya gadis itu malah membuat perjanjian terkutuk itu. Bagaimana dia dapat menghabiskan waktu bersamanya jika dirinya tidak diperbolehkan untuk masuk ke rumah pribadi gadis itu.
Awalnya Han Ke mengira Gu Xiaoran tidak akan mungkin memiliki rumah pribadi, sehingga dia dulunya berpikir bahwa ketentuan perjanjian yang satu itu tidak akan menimbulkan permasalahan kelak kemudian hari. Namun, siapa yang menyangka jika Imperial Group malah menghadiahinya sebuah vila mewah seperti ini. Dasar pelacur! Dia pasti memintanya pada Mo Qing, umpatnya di dalam hatinya sambil memandangi vila di depannya dengan penuh kebencian. Dia terlihat mengeraskan rahangnya dengan kesal.
"Kamu diam-diam saja di sana. Jika aku sudah puas dan senang, aku akan melepaskan Gu Zhengrong," ucap Han Ke sesuka hatinya.
Gu Xiaoran merasa jijik harus berada di tempat ini dan melihat pemandangan menggelikan itu. Namu, dia tahu benar jika nekat masuk ke kamar dan pergi tidur, itu juga artinya Mo Qing tidak akan dapat bersenang-senang melihat penderitaannya. Dia khawatir jika nantinya Mo Qing si pria bajingan itu pasti akan berbuat hal-hal yang bisa jadi lebih gila lagi padanya. Jadi, dia memutuskan untuk tetap tinggal dan mengikuti hobi aneh dan permainannya. Nantinya jika pria itu sudah merasa cukup bersenang-senang, dia pasti akan pergi juga. Jadi dia hanya dapat bersabar dan mengikuti skenarionya.
Adapun kedua insan di pintu tersebut terlihat sangat menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Bagaikan menonton adegan teater dewasa.
Gu Xiaoran duduk di bangku panjang sambil memeluk kedua kakinya. Saat ini, dia merasakan kelelahan yang teramat sangat, tidak hanya tubuhnya, namun pikiran dan hatinya juga merasa sangat lelah. Terlebih melihat kedua insan yang masih berada di atas panggung pertunjukkan yang entah kapan akan selesai. Dia pun akhirnya perlahan-lahan menutup matanya dan tertidur.
Han Ke merasakan suasana di belakangnya terasa begitu sepi dan tidak ada suara sama sekali. Dia berhenti sejenak dari kegiatannya dan menoleh ke belakang, dilihatnya Gu Xiaoran yang sudah tertidur dengan lelap di bangku panjang. Dia pun menjadi semakin geram dan kesal hatinya hingga kedua tangannya terlihat mengepal di kedua sisi tubuhnya.
Berani-beraninya dia tidur begitu lelap dan mengabaikan keberadaanku lagi. Apa aku sebegitu tidak berartinya baginya? Atau dia kelelahan setelah puas bermain dengan Mo Qing? Pikiran Han Ke melayang-layang tidak karuan. Hatinya juga terasa sangat kesal.
Sedangkan wanita seksi yang bergelayut pada tubuhnya masih sangat bergairah. Mendapati Han Ke tiba-tiba berhenti dari aktivitas panasnya, membuat wanita itu merasa tidak puas dan merengek manja, "Sayangg…" panggilnya pada pria itu.
Han Ke mengerutkan keningnya terlihat jijik akan rengekan wanita itu barusan. Dia segera meraih pakaian yang tadinya dilemparkan wanita itu ke lantai dan memberikannya kepadanya. "Kamu pergi saja terlebih dahulu," ujarnya sambil meraih segepok uang dan memberikannya kepada wanita itu.
"Tuan Han, Anda benar-benar keterlaluan. Jangan pernah mencariku lagi!" ucap wanita itu terlihat berpura-pura marah sambil mengambil uang tersebut, lalu pergi meninggalkan Han Ke.
Han Ke berjalan menuju pada gadis kecil yang tertidur di bangku panjang. Sedangkan Mo Qing duduk di dalam mobil melihat seorang gadis kecil yang tertidur di bangku sambil memegang dahinya di tangannya. Semuanya berjalan sesuai rencananya, namun tentu saja dia tidak puas hanya seperti itu saja. Jarinya mengetuk-ketuk tombol pada setir dengan mata yang perlahan menyipit. Dia menekan tombol lalu berkata, "Action!"
Tidak lama kemudian, ponsel Han Ke berdering. Ujung bibir Mo Qing terlihat terangkat dan sebuah senyuman licik tersungging manis pada bibirnya.
Han Ke yang sedang naik pitam, semakin kesal ketika melihat nomor yang tidak dikenalnya muncul pada layar ponselnya. Bagaimana mungkin orang yang tidak dikenalnya dapat menghubungi ponsel pribadinya. Dia dengan kasar menjawab panggilan teleponnya. "Siapa?" tanyanya dengan nada yang terdengar kasar.
Gu Xiaoran terbangun mendengar suara Han Ke. Intuisinya mengatakan bahwa panggilan tersebut pasti ada hubungannya dengan Mo Qing. Pria itu pasti sedang memainkan permainan kucing dan tikus saat ini.
Sosok di seberang telepon rupanya tidak langsung menjawab, melainkan diam sesaat sebelum akhirnya mengeluarkan suara. "Lin Yizhi," sahut suara dari seberang telepon dengan singkat.
Mendengar nama tersebut, tangan Han Ke gemetar seketika, bahkan ponselnya nyaris saja jatuh ke tanah. Dia segera mengumpulkan kembali kesadarannya dan mengembangkan sebuah senyum lebar, seolah-olah Lin Yizhi sedang berada di depannya. "Lin Yizhi, saya tidak tahu jika ini adalah nomor Anda. Maafkan ketidak sopanan saya."
"Saya minta maaf karena telah mengganggu Anda begitu malam. Akan tetapi, saya memiliki proyek yang perlu saya diskusikan dengan Anda," ujar Lin Yizhi yang terdengar serius.
"Proyek apa?" tanya Han Ke, nada suaranya terdengar begitu antusias dan matanya sangat berbinar-binar saat ini. Proyek dari Imperial Group semuanya adalah proyek besar dengan nominal yang luar biasa.
"Apa Anda ada waktu? Jika Anda ada waktu, saya ingin mendiskusikannya dengan Anda. Namun jika Anda masih sibuk, maka lain waktu saja."
Tanpa menunggu Lin Yizhi benar-benar menyelesaikan pertanyaannya, Han Ke sudah terlebih dahulu menjawab dengan penuh semangat, "Ada. Tentu saja ada." Dia berkata sambil mengangguk-anggukkan kepalanya bagaikan seekor anjing terhadap tuannya.
Gu Xiaoran tidak tahan lagi melihat tingkah laku Han Ke. Dia berbalik dan tidak lagi menoleh ke arah pria yang terlihat sangat bodoh itu.
Han Ke sangat bersemangat ketika memikirkan kontrak besar yang akan diterimanya. Namun mengingat bahwa kontrak besar yang akan diterimanya, serta orang penting dari Imperial Group sudi menghubunginya langsung, dia langsung tahu bahwa semua hal ini ada hubungannya dengan Gu Xiaoran. Hal ini membuat hatinya kembali menjadi panas dan marah terhadap gadis itu.