Chereads / Kebangkitan Sang Perayu / Chapter 34 - Berkhasiat

Chapter 34 - Berkhasiat

Setelah melihat pesan dari Ye Qiao yang sudah lima hari ditunggunya, hatinya berbunga-bunga. Saking senangnya, Lu Beixiao bergulung-gulung di atas kasur, sampai Si Bodoh menempelkan kertas kuning karena mengira teman sekamarnya itu kerasukan roh.

*****

Tapi siapa Lu Bexiao sebenarnya?

Ya, ia adalah generasi ketiga Zhan Wei dari Miao Hong!

Sejak kecil selalu dipengaruhi ajaran atheis, jadi mana mungkin ia percaya dengan hantu? Jika sungguh ada Raja Neraka, ia harus memanggilnya "Tuan"!

Kali ini, setelah kepalanya ditempel kertas kuning pengusir roh itu, Lu Beixiao menjadi risih.

"Si Bodoh! Kau gila!" Teriak Lu Beixiao memecah keheningan. Ia menggertakkan gigi, lalu melepas kertas kuning itu dari kepalanya. Kemudian ia melompat dari ranjang.

Ketika Si Bodoh yang masih berpikir tentang sikap temannya ini. Lu Beixiao justru menghampirinya dan menendangnya seperti seorang beruang yang menendang anaknya.

Ye Cheng yang ada di sebelah, terus tertawa setengah mati dengan tingkah konyol kedua teman sekamarnya itu.

Belum sempat Lu Beixiao menendang, Si Bodoh lari menhindari tendangannya, "Beixiao! Percayalah padaku! Kertas kuning yang kutempel itu sangat berkhasiat!"

"Jangan sembunyi! Kemari kau!"

Si Bodoh berlari panik menuju tempat tidurnya. Ketika Lu Bixiao mengejar, Si Bodoh memutari tempat tidur. Tidak habis akal, Lu Beixiao yang sangat marah seperti petir itu melewati tempat tidur bertingkat itu dan akhirnya berhasil mencengkram kerah baju Si Bodoh.

"Beixiao, ini demi kebaikanmu!"

"Kurang ajar! Chen Erdan, kalau kau melakukan ini lagi di asrama, kulaporkan kau ke komisaris!"

"Jangan jangan jangan, aku tidak akan melakukanya lagi! Tidak akan!" Si Bodoh memohon dengan tampang tampak bodoh.

Sebenarnya yang menjadi masalah bukan dilaporkan ke komisaris, tapi, kalau dilaporkan, dia bisa tidak memakai baju perang lagi, bahkan tidak bisa pulang.

Mengingat dirinya sedang gembira dan ingin tertawa, ia hanya memukul Si Bodoh beberapa kali, lalu mengeluarkannya dari kamar ini agar digigit oleh nyamuk.

"Jangan tertawa!" ketus Lu Beixiao melihat Ye Cheng yang menikmati drama konyol itu.

Ye Cheng diam. Dua detik kemudian, tawanya semakin membahana mengingat Lu Beixiao yang ditempeli kertas kuning.

Saat kembali ke tempat tidurnya, Lu Beixiao membaca lagi pesan dari Ye Qiao di pager-nya. 

"Kak, muah itu apa?" Tanya Lu Beixiao yang belum pernah punya pengalaman berpacaran. Ia pikir, kata "muah" itu kosakata para pemuda yang berpacaran di zaman sekarang, jadi ia hanya bisa bertanya arti kata itu pada ahlinya, Ye Cheng.

Dari kecil hingga sekarang , Ye Cheng adalah buaya darat

"Apa?" Ye Cheng menghampiri Lu Beixiao.

"Mu... ah!" Eja Lu Beixiao dengan polosnya.

"Mau ah?" Ye Cheng asal menebak, karena kata "muah" dipakai di abad 21. Mereka yang masih hidup di tahun 90an, mana tahu?

"Ya, itu maksudnya!" Ye Cheng tidak tahan untuk melontarkan omong kosong itu, sekaligus menggoda Lu Beixiao yang masih sepolos kertas.

*****

Setelah ayah angkat Ye Qiao keluar dari rumah sakit, hal pertama yang dilakukan Ye Qiao saat kembali ke rumah orangtua angkatnya adalah mencari pegawai telepon untuk memasang telepon di rumah itu. Dulu, di desa itu, hanya ada satu keluarga yang punya telepon. Sekarang keluarga angkatnya menjadi yang kedua! Ye Qiao ingin, setelah telepon itu dipasang, ia bisa dengan nyaman menghubungi keluarga angkatnya ini ketika berada di Kota J.

Tidak sampai setengah hari diproses, telepon sudah bisa terpasang dengan baik. Pegawai yang memasang telepon itu adalah sepupu laki-laki Ye Qiao sendiri. 

Ye Qiao ingat, sepupu laki-lakinya itu sepuluh tahun kedepan akan mengalami kelumpuhan akibat tali pengaman yang digunakan tidak terpasang dengan baik, sehingga ia terjatuh dari tiang listrik. Kemudian, istrinya menceraikannya.

Ye Qiao dengan sopan mengingatkan tragedi-tragedi untuk mencegah tragedi 10 tahun mendatang tidak terjadi. Namun ia tidak tahu, sepupunya itu akan mengingat kata-kata Ye Qiao atau tidak.

Setelah telepon terpasang, yang pertama kali ingin dihubungi Ye Qiao, tentu saja pager Lu Beixiao!