Entah berapa lama telah berlalu, akhirnya kesadaran Su Wan pun sedikit kembali. Jari-jarinya gemetar, namun kelopak matanya sangat berat dan bagaimanapun tidak bisa terbuka. Tubuhnya seperti diikat dan bahunya semakin terasa sakit, seolah-olah ia telah di tinju dengan keras, kemudian diseret ke tanah tanpa ampun.
Su Wan menggertakkan giginya, ia berusaha membuka matanya, matanya pun melihat tempat yang begitu asing dan berpikir, 'Dimana ini?'
Mungkin karena baru saja tersadar, pandangan mata Su Wan pun buram dan melihat apapun seperti memiliki bayangan. Su Wan berusaha mengerjapkan matanya, akhirnya pandangan matanya sedikit jelas, karena yang paling aneh adalah seluruh tubuhnya kini terbaring di tengah ranjang persegi panjang yang besar, terdapat tirai sutra indah yang tergantung di sekelilingnya, tampak begitu anggun.