Lampu di dalam laboratorium memancarkan cahaya redup yang memantul di tubuh Fiennes dan pemimpin besar. Wajah Pemimpin besar terangkat, rambutnya yang berantakan terjatuh di sisi wajahnya, sepasang mata phoenix nya mengeluarkan cahaya yang mengejutkan, setelah itu terdapat kemarahan dan rasa jijik yang tidak dapat diungkapkan.
'Akan memberikannya pada sekelompok laki-laki yang hina dan rendah?! Bagaimana mungkin?!' pikir pemimpin besar.
"Beraninya kamu!" ujar pemimipin besar sambil meludahi Fiennes lagi, ia menatap Fiennes dengan dingin, jelas-jelas ia dibawah kendali orang lain, namun tubuhnya memancarkan aura arogan. Selama beberapa tahun, ia selalu dianggap orang-orang seperti dewa karena pemimpin besar benar-benar kuat.
"Kamu bertanya aku berani atau tidak?" ujar Fiennes sambil melihat wajah arogan pemimpin besar, ia pun berdehem dengan dingin dan langsung menepis dugaan pemimpin besar.