Su Wan menatap tatapan dalam laki-laki itu, ia pun berkata dengan suara pelan, "Ya, aku mengagumimu." Lebih tepatnya ia menyukainya, namun jika sekarang ingin mengatakan ucapan ini maka itu akan terdengar seperti sindiran jadi Su Wan mengganti ucapannya.
Kaisar muda itu pun langsung menatap Su Wan, matanya berapi-api dan perlahan muncul sebuah senyum di wajahnya. Sayangnya itu hanyalah senyum yang dingin dengan sedikit menyindir. Tadi saat wanita ini melihat wajahnya, sikapnya memang langsung berubah 180 derajat, namun Kaisar yakin bahwa Su Wan tidak seperti benar-benar mengaguminya.
Su Wan menatap wajahnya, matanya yang cerah pun tampak berkabut, "Apa tuan tidak percaya?" Hati Su Wan merasa sakit seperti telah disayat oleh sebuah pisau kecil yang berkarat dan membuat darah segar keluar dari hatinya, namun dirinya masih hidup.
