Jiang Xuecheng menatap orang yang berada dalam ruangan itu, suaranya terdengar dingin.
Mendengar pertanyaan dari Jiang Xuecheng, Xie Changfeng yang terus menemani Lin Xuan dan mengetahui lebih jelas kejadian itu pun gemetar. Seketika, hatinya terasa lebih sakit seolah dihancurkan sekali lagi oleh sesuatu.
Xie Changfeng menghela napas dalam, ia berusaha menguasai emosinya.
"Sebelum listrik menyala, listrik di ruang gawat darurat kembali terputus beberapa kali. Peralatan elektronik di rumah sakit tidak tersambung dengan listrik sehingga tidak bisa memastikan keadaan pasien. Saat dokter melakukan operasiā¦"
Selanjutnya, Xie Changfeng tidak lagi bisa berkata-kata.
Xie Changfeng menjelaskan semua itu dengan tenang, tetapi bahunya yang gemetar kini terlihat jelas. Itu semua menunjukkan kesedihan di dalam hatinya.
Kematian adalah takdir, tidak ada orang yang bisa menahannya...