Mereka belum pernah melihat seorang wanita berdiri di sisi Jiang Xuecheng. Tidak ada yang tampak dibuat-buat atau dipaksakan.
Mungkin, jodoh dan takdir memang benar adanya. Mungkin, memang ada orang yang seperti itu, secara kebetulan bertemu dan akhirnya bersama.
Orang-orang melihat Su Wan dan Jiang Xuecheng bergandengan tangan, melihat kasih sayang yang mengalir di antara keduanya.
Semua orang mulai mendoakan pasangan pengantin itu, hanya Sheng Anning yang berbeda. Gadis itu berdiri di sudut, matanya dipenuhi dengan pandangan kebencian.
'Mengapa wanita itu yang berdiri di sisi Jiang Xuecheng? Mengapa?!'
'Dia benar-benar tidak pantas dengan laki-laki hebar seperti Jiang Xuecheng!'
'Mengapa yang berdiri di samping Jiang Xuecheng bukan aku?!'
Sheng Anning mencengkram gelas anggurnya, tangannya semakin erat. Sebenarnya, ia sangat ingin berlari ke depan dan menyiramkan anggur itu ke wajah Su Wan.
