Suasana tiba-tiba memanas. Asap yang naik membuat mata siapa pun menjadi buram.
Jiang Xuecheng menatap Su Wan lekat-lekat. Sepasang mata hitamnya semakin dalam, membuat orang lain tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya.
Su Wan merasa degup jantungnya sudah tidak karuan, tetapi laki-laki yang seharusnya pergi itu ternyata masih tidak beranjak.
"Kamu bisa pergi."
Wajah Su Wan memerah seperti telah terbakar, ia bersuara pelan sambil menundukkan kepalanya untuk mengingatkan Jiang Xuecheng lagi.
Sayangnya, Jiang Xuecheng seperti tidak mendengar apa pun. Pria itu masih meletakkan tangannya di tubuh Su Wan dan semakin ke bawah.
Su Wan pun merasakan tangan yang bergerak sembarangan itu. Ia merasa di hatinya ada seekor semut yang sedang memanjat, membuatnya merasa tidak nyaman.
Tba-tiba, Su Wan mengangkat kepalanya. Ia menatap mata Jiang Xuecheng, berkata dengan marah, "Jangan semabarangan!"