Langit telah gelap, di tengah hujan yang mengguyur, lampu jalan pun tidak menyala. Suasana itu membuat orang-orang memiliki ilusi di malam hari
Tong sampah yang berada di dekat tembok itu kini menjadi saksi terjadinya adegan yang hina.
Pria paruh baya itu tertawa beberapa kali. Kemudian, ia mengulurkan tangannya yang berkeringat dan meraih wajah Su Yurou.
"Benar-benar lembut, benar-benar harum, kamu yang bernama Su Yurou, 'kan? Aku mengingatmu, kamu yang berani berselingkuh di luar dan berpura-pura menjadi gadis yang polos itu!"
Sebelum ucapannya selesai, tangan laki-laki itu telah masuk ke dalam saku rok Su Yurou, lalu memeluknya dengan keras…
Tubuh Su Yurou pun gemetar, ia memukul pria itu berkali-kali. Namun bagaimanapun juga, wanita itu tidak bisa menandingi kekuatan fisiknya.
Menyadari bahwa dirinya tidak bisa lepas dari kungkungan pria itu, Su Yurou pun merasa semakin ketakutan dan berteriak dengan keras.
