Ketika bertemu dengan monster seperti Mu Feichi, Yun Xi merasa bahwa semua keberuntungan di kehidupan sebelumnya mungkin telah tersimpan di kehidupan ini.
Telapak tangannya keras, tidak ada sentuhan yang menghalangi, dan tangannya tidak bisa mengendalikan rasa gemetar.
Napas panas pria itu menerpa lehernya. Ia menggigit bibirnya dan menatap wajah tampan yang diperbesar di depannya. Wajahnya malas dan elegan, ada senyum tipis dan lembut di antara alisnya …… Birahi yang membara di matanya tanpa menyembunyikan apapun!
Pria itu tiba-tiba menekan kepalanya dan menciumnya dengan ganas. Ketika bibirnya bersentuhan, senyum tipis muncul di antara alisnya. Nafas maskulin yang kuat mengalir ke dalam mulutnya, yang membuatnya gemetar.
Tanpa sadar dia gemetar, membangkitkan kelembutan dan belas kasihannya, tidak lagi mendominasi dan kuat, dan menggerogoti bibirnya sedikit demi sedikit.
