Chereads / Turn over a new leaf with her / Chapter 1 - mimpi buruk

Turn over a new leaf with her

Agatha_LM
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - mimpi buruk

pada tanggal 12 Juni 2019 adalah mimpi buruk bagi kim hanbin alias b.i.

Pada hari itu, media Korea, Dispatch, merilis laporan eksklusif yang mengklaim bahwa B.I diduga pernah membeli dan menggunakan obat-obatan terlarang sekitar tiga tahun yang lalu, tepatnya 2016.

Dugaan penyalahgunaan narkoba tersebut berdasarkan pesan KakaoTalk antara B.I dengan perempuan berinisial 'A', yang diduga pengedar yang baru-baru ini ditemukan Dispatch. Dari transkrip percakapan itu, B.I dicurigai membeli narkoba jenis LSD (Lysergic acid diethylamide).

*****

"Ini Kim Hanbin. Pertama saya meminta maaf karena menimbulkan masalah karena tindakan saya yang tidak pantas.

Benar, saya memang mengandalkan sesuatu yang seharusnya tidak boleh untuk mengatasi kehidupan yang berat dan menyakitkan. Meskipun demikian saya terlalu takut saat melakukannya.

Saya sangat malu dan meminta maaf kepada para penggemar yang sangat kecewa dan terluka karena perkataan dan tindakan saya yang salah.

Saya bermaksud merenungi kesalahan-kesalahan saya dan meninggalkan tim.

Sekali lagi saya menundukkan kepala dan dengan tulus meminta maaf kepada penggemar dan para member. Saya minta maaf."

Hanbin terduduk lemas tak berdaya. Punggung, bibir dan tangannya bergetar menahan sakit yang teramat dalam. Ia menyelesaikan ketikan itu dengan beban yang teramat menusuk. Ia meyakinkan dirinya inilah satu satunya cara untuk menyelesaikan segala masalah yang terjadi.

Posted.

Dengan tangannya yang bergetar tulisan itu berhasil bertengger di halaman atas media social miliknya.

Seketika itu ia langsung mematikan ponselnya.

Hanbin mengabaikan puluhan misscall, pesan dan chat yang terus masuk ke notifikasi miliknya.

Setelah melakukan tindakan yang menurutnya benar itu. Hatinya merasa sedikit lebih baik dari pada sebelum ia mengirim surat itu.

Hanbin menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia tengah berada disungai dimana slalu menjadi tempatnya berlari. Relung hati dan pikirannya kosong sekarang.

Ia semakin menyelami pikiran kosong itu dalam dalam sambil melihat air diseberang sana yang slalu mengalir pergi tanpa henti. Ia mendekati air itu selangkah demi selangkah tanpa sadar air itu telah menyentuh jari kakinya yang telanjang. Air itu seakan akan berhasil menghipnotisnya untuk mendekatinya.

Saat ia melangkah untuk lebih dalam lagi dan merasakan air itu lebih banyak.

Seseorang menariknya tangannya kencang dan membuatnya terduduk dan terjatuh di rumput rumput pinggir sungai.

"Apa yang kau lakukan?." Ucap seseorang itu terbatah batah karna syok melihat perbuatan pria yang tidak dikenalnya ini.

Hanbin tersadar dan langsung memegang kepalanya sakit. Detik itu juga air matanya terjatuh jeritan dihatinya keluar dibarengin isak tangis yang membuatnya sesak. Ia meremas rumput disekitarnya dengan kuat melimpahkan segala kekesalannya.

Seseorang itu menatap pria didepannya terus menerus memberikan waktu lebih banyak untuknya.

Saat ia melihat pria yang tidak dikenal itu mau menyakiti tubuhnya dengan memukul kepalanya dengan refleks ia menarik kepala pria itu dan membawanya kedalam pelukannya. Tangan pria itu mendarat kencang dipipinya. Cukup membuat ia kesakitan.

Sang empu menurunkan tangannya karna tiba tiba merasakan kehangatan seseorang yang sedang memeluknya.

Tangis itu semakin pecah tak terkendali, karna merasa takut ia memperdalam pelukannya dan membawa pria itu kedalam pelukannya semakin dalam.

Ia mengusap lembut rambut blonde milik pria itu. Beberapa saat setelah melihat ketenangan darinya ia beralih memeluk tubuh pria itu erat dengan di selingin usapan usapan di punggung kokoh yang rapuh itu.

Hanbin yang menerima pelukan hangat itu dan merasa seketika tenang. Ia menyukai prilaku lembut yang ia dapatkan, bahkan saat seseorang itu beralih memeluk tubuhnya ia tak segan segan membalas pelukannya tak peduli jika ia tidak mengenal sosok itu. Hanbin hanya ingin merasakan kelembutan dan kenyamanan itu lebih dalam.

Saat nafas pria itu mulai teratur dan ia merasa kalau ini sudah cukup baik ia mencoba melonggarkan sedikit pelukannya tanpa melepas sepenuhnya

mata mereka di pertemukan...

Hanbin melihat sepasang mata hitam pekat, lipatan mata yang bigitu mencolok berbeda dengan miliknya dengan bulu mata lentik yang cantik dan ternyata milik seorang gadis. Tiba tiba ada air mata disudut mata yang indah itu.

Mata mereka terkunci saling menguatkan. Hanbin menyelusuri wajah gadis didepannya itu dalam diam. Dan ia berhasil mendapatkan kekuatan dari senyuman gadis itu.

Senyuman yang begitu tulus yang sekarang hanya tertuju padanya. Senyuman itu seakan akan menunjukan bahwa masih ada kekuatan ditengah rasa sakit.

Air mata sebagai rasa sakit dan senyuman sebagai kekuatan.

" jangan lakukan itu, seberat apapun masalahmu." Gadis itu mengeluarkan suaranya getir sambil mengingat prilaku pria tadi yang begitu menakutkan.

Hanbin tetap diam memperhatikan gadis itu. Ia tidak tuli ia mendengarkanya dengan baik dan tersadar akan perbuatannya.

Ia kembali memeluk gadis itu lebih kuat dari yang tadi.

" maaf." Jawab hanbin bersalah.

" Bila kamu ingin menyelesaikannya, ingatlah alasanmu bertahan." Ujar gadis itu yang bagaikan tamparan untuk hanbin.

Saat merasa hanbin sudah cukup kuat ia melepas pelukan gadis itu dengan enggan.

" hanbin!." Teriakan suara cukup jauh memanggil namanya dari belakang dan mampu terdengar olehnya karna tempat ini dalam keadaan sepi tapi tidak didengar gadis itu karna ia masih terfokus kepada hanbin. Takut takut ia berbuat nekat lagi karna posisi mereka yang masih dipinggir sungai.

Hanbin menoleh dan berdiri dari duduknya di susul gadis itu berdiri.

Gadis didepannya ini menyentuh pakaian hanbin yang terlihat ada rumput dan tanah mengotorinya. Ia mendahului hanbin sebelum membersihkan pakaiannya sendiri. Pandangannya terjatuh kearah kaki pria itu yang tidak beralas dan mencari keberadaan alas kaki milik pria itu yang tidak jauh darinya. Ia berlutut lagi memasangkan alas kaki yang ternyata sebuah sepatu dikakinya.

Hanbin yang melihatnya merasa terenyuh akan perbuatan baik gadis didepannya ini.

"Sudah." Gadis itu tersenyum lagi dan mengoyang goyangkan tangannya gugup karna ditatap pria itu dengan senyumannya untuk pertama kalinya.

" biar aku membeli minuman untukmu, tunggu ya disini." Gadis itu meninggalkan pria itu cepat selepas mengatakan itu.

Hanbin yang ingin menahannya tapi ia keburu telat gadis itu telah berlari meninggalkannya.

Dan disusul pula teriakan seorang pria yang memanggil namanya tadi yang membuatnya tidak bisa menyusul gadis itu.

" hanbina, ternyata kau benar disini." Ucap pria yang lebih tua darinya. Pria kelelahan berlari dan peluh yang membasahi tubuhnya membuktikan seberapa lama ia telah mencarinya. Ia adalah staf hanbin. Dan hanbin hanya terdiam tak merespon pikirannya terbagi dua dengan gadis tadi.

Pria itu langsung memeluk hanbin erat, memberikan semangat dan wejangan wejangan kepada hanbin. Hanbin tetap terdiam tak merespon karna pikirannya telah terbagi dua dengan gadis tadi.

Saat ia masih memberikan nasehat kepada hanbin. Staf itu merasakan kehadiran fans fans ikon yang ternyata sedang melihat dirinya saat berteriak memanggil hanbin. Ia tidak sadar terlah membuat keributan.

" ayo hanbina, maafkan aku memancing keributan." Hanbin melihat yang dituju staf nya dan staf itu segera menarik tanganya untuk segera meninggalkan tempat ini.

" ta..pi." hanbin akhirnya bersuara setelah lama terdiam. Tapi itu tidak diindahkan staf itu karna terlalu takut dengan respon fans fansnya yang mencoba mendekati hanbin. Hanbin mengikuti dengan terpaksa sambil terus melihat kebelakang mencari keberadaan gadis itu.

Tak selang berapa lama gadis itu muncul dengan dua botol air meneral ditangan mungilnya. Ia mencari sosok yang dicarinya tapi sejauh mata memandang yang dicarinya tak ada disana.

Gadis itu panik ia segera berjalan cepat kepinggir sungai dan mencari sosok yang membuatnya khawatir.

'Mungkinkah ia jadi loncat ke sungai?'

Tanya gadis itu bertanya tanya sambil menyelusuri sungai itu dengan detail. Tapi tak ada yang ditemukan. tanpa sadar ia semakin berjalan kepinggir sungai. Hingga ia ditarik oleh seseorang dari belakang.

" nina apa yang kau lakukan?!." Teriak seorang gadis tepat di telinganya. Dan nama yang di sebut gadis yang berteriak ini benar ia menyebut nama nina sudah dipastikan jika itu adalah temannya.

" aw astaga.. bisakah kau tidak berteriak. Aku kaget hampir saja tergelincir." Teriak nina tak kalah besarnya karna kaget hampir saja ia terjatuh karna kebodohannya.

" habisnya kau ini buat panik saja!, ngapain coba dipingir sungai. Kau tak liat arusnya sedang deras? Hah." Ujar geram gadis didepannya ini.

" maaf." Jawab masam nina diselingi rasa bersalah. Temannya itu menghembuskan nafasnya kasar.

" aku tanya padamu, kalau misalnya bunuh diri disini apakah jasadnya langsung hilang?." Lanjut nina dengan pertanyaan yang semakin membuat temannya ini membenarkan tindakan nina.

Gadis didepannya ini menatap horor nina. Ia langsung berspekulasi bahwa temannya ini benar benar mau bunuh diri. Tanpa pikir panjang ia segera menarik nina sampai terseret seret karna takut nina akan berbuat nekat.

" aw... aw ... sakit lee hanna." Teriak nina pada temannya itu. Ia tak bisa berhenti karna cengkraman hanna yang terlalu kuat pada tangannya dan tenaganya begitu besar karna postur tubuhnya lebih besar darinya yang terlalu mungil.

" hah... sakit bukan, dan kau masih berani bunuh diri? Mending kalo langsung mati, kalo tidak macam mana yang ada kamu bakalan cacat dan merasakan sakit seumur hidupmu. Jangan berani beraninya bunuh diri." Ujar cerewet hanna pada temannya ini.

" siapa yang mau bunuh diri?." Tanya nina syok dengan pikiran temannya ini.

" itu kau ada dipinggir sungai ngapain dan bicaramu aneh tentang bunuh diri di sungai itu? Jangan mengelak kalau kau ada masalah cerita padaku" Tanya hanna membela dirinya.

" hah... itu tadi ada orang yang mau lompat ke sungai dan aku mencoba menolongnya dengan menarik tanganya saat aku meninggalkan ia sebentar untuk membeli minuman ini" sambil mengangkat dua botol minum yang dipegangnya

" tapi ternyata dia menghilang aku takut saja kalo dia jadi lompat ke sungai itu" terang nina dengan senyuman lucunya karan telah merasa bersalah pada temannya ini.

" hah itu.. tidak mungkin mati juga sih palingan akan berakhir luka luka saja. Sungai han cetek tapi arusnya cukup cderas. Jadi walaupun kau lompat sekalipun kau akan ditemukan tidak jauh dari tempatmu lompat" Menjawab jawaban nina yang pertama kali ditanyakan padanya.

Nina mengangguk ngangguk mengerti dan ia tersadar bahwa ia melakukan kesalahan.

" berarti orang tadi bukan niat mau bunuh diri dong. Aduh malunya...." pipi nina bersemu merah karna prilakunya tadi terhadap pria itu.

" apa yang kau lakukan emangnya." Tanya hanna penasaran

" tidak... tidak tidak." Nina mengeleng geleng kepalanya malu sambil meninggalkan hanna di belakang.

" hei! Tunggu aku." Hanna menyusul nina cepat.

*******

Aku buat cerita ini buat ngelepas rindu buat hanbin tersayang. Disini juga aku nampilin sosok nina yang ngelindungin hanbin seperti ( ikonic) inginkan. Tangisan, pelukan dan kata kata semangat kalian buat hanbin aku tuang dalam sosok nina. biar kalian sedikit ngerasa lega juga dan tetap berhalusinasi ria sama hanbin.

Anggep aja nina itu kalian, aku medukung sangat kalian berhalusinasi.

Semngat menjalani hidup ikonic

Dan slalu support hanbin selalu.

Latar bab ini aku samain lumayan persis tentang kasus hanbin dan proses hanbin ditemukan oleh staf di sungai han dan dibumbui drama ngehalu.

Semangat buat ikonik semuanya

Dan tetep support hanbin dan ikon sekarang ya.

Yang mau gabung di intagram cerita aku tentang ikon bakal aku update spoiler spoilernya disana

Ini ignya kalo mau follow @ikon__tv garis bahwanya dua kali ya (_ _) cuman disatuin.