Dengan berlalunya waktu kerajaan mulai promosi banyak kebijakan, terkadang kebijakan ini tidak dapat di terima rakyat secara langsung tetapi dengan penjelasan pemerintah perlahan mulai menerima aturan ini.
Dengan perkembangan kerajaan yang semakin pesat ini juga sering menimbulkan konflik denhan kerajaan-kerajaan lain hal ini bukanlah hal baik bagi kerajaan majapahit karena mereka ingin melakukan perkembangan secara ekonomi sangat terhambat.
Apalagi dengan bertambahnya daerah selatan beban kerajaan semakin bertambah walaupun luas wilayah majapahit sangat besar tetapi jumlah penduduk hanya sekitar 30juta itu pun dengan penambahan budak jika tidak maka kerajaan hanya memiliki penduduk sekitar 25juta.
Walaupun jumlah penduduk sangat besar tetapi itu tidaklah besar karena jumlah penduduk jawa tengah dan barat jika di gabungkan mungkin lebih dari 100juta, perkiraan ini tidak pasti karena kerajaan tidak melakukan survei penduduk.
Walaupun jumlah penduduk jawa tengah dan jawa barat sangat banyak tetapi semuanya terbagi di banyak kerajaan, dan untuk kerajaan majapahit itu sangat menyakitkan bahwa kerajaan memiliki luas wilayah yang sangat besar tetapi penduduk sangat sedikit.
Bahkan dengan perluasan besar-besaran itu tidak membuat semua daerah terbuka, bahkan masih ada banyak daerah yang masih hutan lebat, karena kerajaan majapahit hanya mengbangkan daerah dengan tambang mineral.
Jika daerah tidak memiliki tambang itu sangat sulit untuk perkembangan, perkembangan apa yang bisa dilakukan?, atau peternakan. Itu tidak mungkin karena daerah majapahit memiliki tanah yang luas, jika kerajaan ingin mengembangkan peternakan itu sedikit sulit karena mereka hanya bisa mengembankanya di padang rumput untuk perkembangan ternak dalam skala besar.
Jika untuk membuka padang rumput itu sangat sulit karena harus menebang pohon dan mencabut akarnya, dengan teknologi saat ini tidak memungkinkan karena tidak ada mesin, jangankan mesin bahkan untuk produksi baja secara besar-besaran itu sangat mustahil.
Tetapi peternakan juga sangat penting karena kerajaan membutuhkan pasokan kuda,daging,susu. Itu adalah produk yang sangat mahal tanpa adanya padang rumput untuk produksi besar-besaran sangat sulit.
**********
Pada tanggal 12 bulan 9 tahun 1216 raja kerajaan majapahit mati.
Kematian raja karena penyakit itu tidak mengagetkan rakyat majapahit karena raja sudah menderita sakit parah dan banyak dokter yang mencoba menyembuhakanya.
Untuk kerajaan tetangga mereka sedikit waspada karena mereka sering mendapat berita dan desas desus bahwa putra mahkota sangat ambisius, sebenarnya kerajaan tetangga ingin memecah kerajaan supaya mereka bisa mengurangi kekuatanya tetali itu tidak pernah berhasil karena banyak rakyat yang setia.
.
.
.
.
Disebuah pelabuhan ibukota majapahit ada banyak kapal yang sering bongkar muat disini, tetapi saat ini ada yang sangat aneh karena pelabuhan sangat sepi dan di kejauhan ada sebuah kapal besar terlihat.
"Utta kenapa pelabuhan sangat sepi ini sangatlah aneh apa ada perang"kata seorang pria dengan tubuh gemuk.
"Saya juga merasa aneh jin, apa karena kita terlalu lama di sumbawa jadi kita tidak mendengar berita"kata utta.
Ketika kapal berlabuh ada seorang pria muda mendekat dan bertanya.
"Tuan dari mana anda"kata pria muda.
"Kami dari sumbawa barus saja melakukan bisnis"kata jin.
Lalu utta turun kapal dan bertanya pada pria muda itu,
"Ada apa ini?, kenapa pelabuhan sangat sepi"kata utta.
"Oooh apakah anda belum mendengar berita bahwa raja meninggal, jadi saat ini di berlakukan masa berkabung".
Ketika mendengar jawaban pemuda itu jin dan utta terkejut, karena kematian raja mereka belum mendengar berita tersebut.
Hal ini terjadi tidak hanya pada utta dan rombongannya tetapi banyak orang yang melakukan bisnis di luar pulau terkejut, karena perkembangan saluran berita yang kurang beekembang menyebabkan kurangnya penyebaran informasi.
Tetapi hal ini bukanlah hal besar karena kematian raja kerajaan majapahit pasti harus mengangkat raja baru, walaupun raja mati tetapi pemerintahan tidak terguncang, hal ini disebabkan oleh fondasi politik dan pengaruh hayam yang sangat besar jadi mau tidak mau para mentri dan jendral tidak ada yang menentang.
Walaupun dengan promosi bangsawan yang sangat banyak di kerajaan tetali para bangsawan tidak membentuk faksi yang bertentangan karena rata-rata bangsawan adalah para veteran militer walaupun ada juga yang mentri tetapi itu tidak ada pertentangan.
Hal ini juga disebabkan oleh Hayam yang tidak memiliki saudara yang menyebabkan sukesi tahtanya sangat lancar dan tidak ada perebuta tahta di kerajaan, hal ini juga membuat kerajaan majapahit sedikit damai dengan tidak adanya perebutan tahta.