Sesampainya di rumah sakit, Fatma segera memarkirkan motornya. Mereka berdua segera bergegas menuju ruangan Viana, hati Annisa benar-benar berkecamuk. Ia takut sang mama akan membencinya.
"Bu, kok perasaan ku jadi berdebar seperti ini ya?" gumam Annisa.
Fatma menghela nafas dan langsung memegang kedua pundak Annisa. "Annisa, coba kamu beristighfar ya. Kamu harus tenang" ujar Fatma menenangkan Annisa.
Annisa menghela nafas dan langsung mengucap istighfar, setelah itu mereka berdua langsung beranjak menuju ruangan Viana. Sesampainya di depan ruangan Viana, Fatma mempersilahkan Annisa untuk mengetuk pintu.
Annisa pun langsung melakukannya, tak lama kemudian terdengar suara seseorang dari dalam mengisyaratkan untuk masuk. Annisa menoleh ke arah Fatma, sementara Fatma langsung menganggukkan kepalanya.