Laki-laki itu tersenyum sambil meletakkan makanannya di atas meja, kemudian menarik kursinya dan segera duduk. Annisa terpana ketika melihat laki-laki tersebut yang berperawakan tinggi tegap, rambutnya hitam mengkilap tertata rapi dengan bantuan pomade. Matanya tidak terlalu sipit dan juga tidak terlalu besar, hidungnya mancung dan rahangnya yang besar mempertegas ketampanan pria tersebut.
"Hai, kenalin nama aku Sadewa. Kamu bisa panggil aku Dewa" ujar Dewa yang langsung mengulurkan tangannya pada Annisa.
Annisa sedikit tersentak kaget ketika Dewa mengulurkan tangannya, tanpa pikir panjang Annisa segera menjabat tangan Dewa. "Annisa" sahut Annisa lirih.
"Nama yang bagus dan cantik seperti orangnya"
Annisa tersipu malu. "Ah, kamu bisa aja. Ini mau sampai kapan salamannya?" tanya Annisa bingung.
Dewa tertawa kecil. "Oh iya maunya nempel terus kayanya tangan aku nih"