Sementara Zahra segera kembali ke dapur untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang belum selesai. Zahra senang karena sebentar lagi ia akan resmi menyandang status sebagai Nyonya Rahman.
"Memang seperti itu harusnya mas, kamu tidak boleh lagi memikirkan soal Santi. Karena sebentar lagi yang akan menjadi istrimu adalah aku" seru Zahra tersenyum.
Zahra sudah tidak peduli lagi dengan Santi, bahkan ia juga tidak peduli jika sang papa tidak memberikan restunya untuk pernikahan mereka berdua. Karena selama ini ia sudah terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan siapapun, kini semua keputusan ada di tangannya. Hanya ia yang boleh mengatur kehidupannya di masa depan. Tak lama kemudian Tania datang menghampirinya, ia memperlihatkan gambar hasil buatannya pada Zahra.
"Mami lihat, aku gambar keluarga kita" ujar Tania antusias.
"Coba mami lihat" Zahra langsung meraih sehelai kertas dari tangan Tania, namun Zahra masih bingung kenapa ada gambar 3 orang dewasa di gambar tersebut.