Santi sedang termenung di halaman belakang, pikirannya masih tertuju pada kejadian kemarin malam. Ia masih kesal dengan Rahman yang tiba-tiba saja menanyakan dirinya mau atau tidak menjadi ibu sambung bagi Tania. Menurut Santi, hal itu tidak perlu di tanyakan langsung di depan Tania. Mengingat Tania masih kecil dan sangat peka dengan janji-janji yang di lontarkan oleh orang dewasa.
Tak lama kemudian Rahman datang menghampiri nya dan langsung duduk di samping Santi. Namun Santi hanya terdiam tak mau menyapa kedatangan nya, Rahman pun merasa ada yang aneh dengan Santi. Tanpa basa-basi Rahman segera bertanya pada Santi.
"Santi, kamu kenapa? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Rahman.
Santi menghela nafas. "Aku mohon sama kamu, mas. Jangan pernah lagi kamu tanyakan aku pertanyaan seperti kemarin malam di depan Tania"
Rahman terkekeh. "Pertanyaan yang mana?" tanya Rahman bingung.
"Gak usah pura-pura lupa mas"